Category: Life Lessons

Jan 28

Kegagalan

FAILED?

Inspirasi tulisan ini dari mbakyu Desia Dewi yang beberapa waktu lalu nempelin foto karya beliau yang dianggap “gagal”.

Hmm.. sebenarnya untuk menilai suatu karya seni itu gagal atau berhasil, agak sulit ya, karena itu akan sangat tergantung pada penilaian sang seniman dan juga para penikmat seni itu sendiri. Bisa jadi suatu “kegagalan” berubah menjadi suatu ide brilian, karena dinilai dari orisinalitasnya, mungkin…

Anyhow, di sini saya sih maunya melakukan sebuah “penilaian” terhadap karya saya, yang mana penilaian tersebut saya dasarkan pada “perasaan” saya sendiri, saya sreg nggak sih sama karya tersebut? kenapa tidak sreg dan bagaimana saya mengatasi rasa ke-tidak-sreg-an tersebut :) ( Read more )

Comments Off on Kegagalan
comments

Jan 28

TERTAWALAH!

Don’t forget to laugh, people! Laugh your mistakes, sure you’ll be less distressed. Laugh your successes, then you’ll get motivated even more :D
Saya tulis kalimat tersebut sebagai status di Dei’s Gallery, hari Selasa lalu. Intinya sih tentang humor. Saya teringat Terapi Tawa yang dikembangkan oleh Ibu Prof. Hartanti dari UBAYA. Saya pernah memandu presentasi beliau di Konferensi Nasional IPK (Ikatan Psikolog Klinis) tahun 2010 lalu, sebagai moderator.
Humor telah lama digunakan sebagai coping mechanism yakni dalam menghadapi situasi-situasi sulit di kehidupan. Orang yang berhumor akan memandang permasalahannya dari sudut pandang yang berbeda, dan dengan sendirinya akan menurunkan perasaan yang melumpuhkan yaitu rasa cemas dan tidak berdaya. Sense of humor adalah sebuah cara memandang dunia; sebuah ‘gaya’ tertentu, sebagai bentuk perlindungan diri (self-protection) dalam interaksi dengan orang lain. ( Read more )

Comments Off on TERTAWALAH!
comments

Jan 28

Bersyukur

Apaan sih?

Konsep bersyukur sudah banyak didiskusikan oleh teolog, filsuf dan para penulis, yaitu manifestasi dari keutamaan – sebuah karakter yang sangat baik yang diharapkan dimiliki oleh manusia. Hmmm… bersyukur sepertinya sangat terkait dengan Superego ya?

Dalam ranah Psikologi Positif, istilah bersyukur dikenal dengan Gratitude, sebagai keutamaan, meningkatkan dan melindungi kebahagiaan dan well-being. Beberapa penelitian menyebutkan hasil bahwa orang yang mudah mengalami rasa syukur cenderung lebih bahagia, lebih penolong dan pemaaf dibanding orang yang kurang bersyukur (Kashdan, Uswatte, & Julian, 2006; McCullough, Emmons, & Tsang, 2002; Watkins, Woodward, Stone, & Kolts, 2003).
Pada penerapannya, konsep syukur seringkali hampir sama ABU-ABUnya dengan konsep ikhlas. Siapa sih yang bisa mengukur syukur dan ikhlas, selain orang yang bersangkuran? Itu pun dia harus benar-benar jujur pada dirinya.
Maka dari itu, saya setuju banget dengan pernyataan para tokoh Psikologi Positif bahwa syukur -dan ikhlas- terkait dengan subjective well-being.
Subjective well-being itu apaan? ( Read more )

Comments Off on Bersyukur
comments

Jan 28

Organizational and personal development: Personal review

What is the first thought come out in your mind when you find a job in an institution? It could be salary, job description, working partner, boss, or anything comes out spontaneously in your mind. Most of us do not pay much attention about the organization system built in our workplace. We simply consider it as an institution or a company, period. Furthermore, workplace is an environment of our daily activities as a worker. That makes us to be the important part of it, as we all grow together within it. ( Read more )

Comments Off on Organizational and personal development: Personal review
comments