Jan 29

Giving Feedback

Asertif??

Asertif adalah cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain tanpa bermaksud melukainya. Jadi kita berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan apa yang kita butuhkan, rasakan dan pikirkan apa adanya.

Asertif juga dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyatakan sesuatu dengan sopan mengenai hal-hal yang menyenangkan atau hal-hal yang tidak menyenangkan.

Asertif bukan berarti agresif lho..

Pernahkah kamu merasa ragu menyampaikan sesuatu kepada orang lain karena takut melukai perasaan orang lain atau menurut kamu itu kasar?

Padahal ada cara lain dalam menyampaikan sesuatu tanpa melukai perasaan orang lain lho.. Itu dia yang namanya asertif. Mungkin selama ini kamu berpikir bahwa terus terang itu terkesan kasar dan menyakitkan, padahal terus terang dan kasar itu dua hal yang berbeda lho.. Terus terang itu asertif, sedangkan kasar dan melukai perasaan orang lain itu agresif.

Asertif sangat terkait dengan cara memberikan feedback.

Kita perlu tahu bahwa kita tidak bisa begitu saja memberikan masukan pada orang lain. Kita HARUS tahu CARAnya. Selalu usahakan untuk bersikap objektif. Sampaikan apa yang kau dengar/lihat, apa adanya. Sertakan pendapat pribadi, namun jangan pernah lupa untuk menyebutkannya dengan sopan.

Ada orang-orang yang sensitif menerima masukan. Untuk orang-orang dengan tipe, lebih baik tanyakan terlebih dahulu, “Apakah kamu keberatan kalau saya sampaikan pendapat saya tentang hal ini?” atau lebih mudah gunakan kalimat pembuka IN MY HUMBLE OPINION sebelum menyampaikan konten feedback. Bahasa Indonesianya apa ya yang paling pas? Hmm.. bisa juga dengan menggunakan jurus andalan Mpok Minah di sitkom BAJAJ BAJURI, “Maaf sebelumnya, bla..bla…bla.. ” hehehhee…

Sebenarnya pilihan kata yang tepat adalah kunci dalam memberikan feedback, dan jangan lupa selalu sertakan muatan positif (kelebihan) dan negatif (kekurangan). Ulangi muatan positif. Sampaikan di awal kalimat sebagai building rapport, dan sampaikan lagi di akhir kalimat sebagai encouragement :)

INGATLAH, tujuan kita memberikan feedback adalah untuk memberi kesempatan orang lain bertumbuh lebih baik dengan menyediakan diri kita berperan sebagai cermin yang objektif. Feedback BUKAN untuk menyerang atau menjatuhkan :)

Terus… kalau MENYINDIR itu termasuk apa?

Terkadang ketika kita merasa nggak enak ngomong langsung, kita menggunakan perumpamaan-perumpamaan untuk menyampaikan maksud kita. Cara ini termasuk AGRESIF :) Menurut saya, cara ini nggak sehat ya, untuk kedua belah pihak, meskipun tidak sefrontal ketika kita berlaku agresif secara langsung. Cara seperti ini disebut juga PASIF AGRESIF.  Kita sebagai pemberi feedback seringkali jadi dongkol karena yang disindir NGGAK NGERTI-NGERTI juga dan yang diberi masukan (a.k.a disindir) juga tidak memperoleh manfaat maksimal dari masukan yang diberikan. Yang ada malah hubungan interpersonalnya jadi nggak enak deh :(

Salah satu ciri sikap asertif adalah WIN-WIN SOLUTION, artinya kamu hepi aku juga hepi :) Jadi tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan. Saya ulangi lagi ya, pelajaran hari ini:

INGATLAH, tujuan kita memberikan feedback adalah untuk memberi kesempatan orang lain bertumbuh lebih baik dengan menyediakan diri kita berperan sebagai cermin yang objektif. Feedback BUKAN untuk menyerang atau menjatuhkan :)

Comments Off on Giving Feedback
comments